Jumat, 24 Juni 2011

Hubbun...

Bila telapak tanganmu berkeringat,Hatimu dag dig dug,Suaramu bagai tersangkut ditenggorokan,
Itu bukan cinta, tetapi SUKA.
Bila tanganmu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya,
Itu bukan cinta tetapi BIRAHI.
Bila kamu menginginkannya karena tahu Ia akan selalu berada di sampingmu,
Itu bukan cinta tetapi KESEPIAN.
Bila kamu menerima pernyataan cintanya karena kamu tak mau menyakiti hatinya,
Itu bukan cinta tetapi KASIHAN.
Bila kamu bersedia memberikan semua yang kamu sukai demi dia,
Itu bukan cinta tetapi KEMURAHAN HATI.
Bila kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang,
Itu bukan cinta tetapi KEMUJURAN.
Bila kamu mengatakan padanya bahwa ia adalah satu-satunya hal yang kamu pikirkan,
Itu bukan cinta tetapi GOMBAL.
Kamu MENCINTAINYA, ketika kamu MENERIMA KESALAHAN DIA,
Karena itu adalah bagian dari kepribadiannya.


Ketika kamu RELA MEMBERIKAN HATIMU,
KEHIDUPANMU, BAHKAN KEMATIANMU;
Ketika HATIMU TERCABIK BILA IA SEDIH,
dan BERBUNGA,
BILA IA BAHAGIA Ketika kamu MENANGIS UNTUK KEPEDIHANNYA
Biarpun ia cukup tegar menghadapinya Ketika kamu tertarik kepada orang lain tetapi kamu masih SETIA bersamanya. CINTA adalah PENGORBANAN,
MENCINTAI berarti MEMBERI DIRI


CINTA adalah KEMATIAN ATAS EGOISME dan
EGOSENTRISME. Kadang itu menyakitkan, tetapi itulah harga yang harus dibayar Untuk sebuah CINTA …
Semua diatas adalah kata perumpamaan, tapi Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri
sendiri yang kita temukan di dalam dia.

Minggu, 19 Juni 2011

Pemenang Dalam Diri

Sore hari di tengah telaga, ada dua orang yang sedang memancing. Mereka adalah ayah dan anak yang sedang menghabiskan waktu mereka disana. Dengan perahu kecil, mereka sibuk mengatur pancing dan umpan. Air telaga bergoyang perlahan dan membentuk riak-riak kecil di air. Gelombangnya mengalun menuju tepian, menyentuh sayap-sayap angsa yang sedang berjalan beriringan. Suasana begitu tenang, hingga terdengar sebuah percakapan.

“Ayah.”
“Hmm..ya..” Sang ayah menjawab pelan. Matanya tetap tertuju pada ujung kailnya yang terjulur. “Tadi malam ini,aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku, ada dua ekor singa yang sedang berkelahi. Gigi-gigi mereka, terlihat runcing dan tajam. Keduanya sibuk mencakar dan menggeram, saling ingin menerkam. Mereka tampak ingin saling menjatuhkan.” ucap sang anak.

Anak muda ini terdiam sesaat. Lalu, mulai melanjutkan cerita, “singa yang pertama, terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan namun pasti. Badannya pun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku.”

Ayah mulai menolehkan kepala, dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan.”Tapi, singa yang satu lagi tampak menakutkan buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk menerjang kesana-kemari. Punggungnya pun kotor, dan bulu yang koyak. Suaranya parau dan menyakitkan.”

“Aku bingung, maksud dari mimpi ini apa?. Lalu, singa yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat?”

Melihat anaknya yang baru beranjak dewasa itu bingung, sang Ayah mulai angkat bicara. Dipegangnya punggung pemuda di depannya. Sambil tersenyum, ayah berkata, “pemenangnya adalah, yang paling sering kamu beri makan.”

Ayah kembali tersenyum, dan mengambil pancingnya. Lalu, dengan satu hentakan kuat, di lontarkannya ujung kail itu ke tengah telaga. Tercipta kembali pusaran-pusaran air yang tampak membesar. Gelombang riak itu kembali menerpa sayap-sayap angsa putih di tepian telaga.

=========

Sahabat Resensi, setiap diri kita memiliki “singa” saling bertolak belakang. Masing-masing ingin menjadi pemenang, dengan menjatuhkan salah satunya. Singa-singa itu adalah gambaran dari sifat yang kita miliki. Kebaikan dan keburukan. Dua sifat ini sama-sama memiliki peluang untuk menjadi pemenang dan kita pun dapat mengambil sikap untuk memenangkan salah satunya. Semua tergantung dengan singa mana yang sering kita beri makan.

Salah satu santapan dari singa yang buruk adalah sinetron. Sinetron memiliki naskah yang dangkal, emosional berlebihan, pendidik yang baik dalam hal kekerasan, kelicikan, alur cerita yang dipanjang-panjangkan, yang makin hari makin tidak berkualitas. Sinetron yang baik bisa dihitung dengan jari.

Belum lagi, kita juga disuguhkan oleh tayangan gosip, yang membuka-buka aib orang lain. Juga tayangan yang mempertontonkan keburukan dan kekerasan.

Ingat, keburukan yang koar-koarkan akan menghasilkan keburukan yang serupa.

Sahabat,

“Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb (Tuhan yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Ilaah (sembahan) manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Al Qur’an Surat An-Nas.

Setiap dari kita merindukan tayangan yang berkualitas, yang menengok pribadi-pribadi yang tangguh dalam berjuang tuk mencapai prestasi. Tayangan yang santun, tayangan yang mengajak untuk lebih dekat dengan Tuhannya.

Apa yang kita baca dan apa yang kita lihat, adalah makanan bagi pikiran kita. Apa yang terpikirkan, itulah yang akan tersikap.

Jumat, 17 Juni 2011

Semangatmu...!!!

Kalau saja semangat dan mentalmu masih terdapat dalam diriku. Maka akan kutaklukkan hidupuku meraih yang kuimpikan. Tak boleh ada satu orang pun yang kuperkenankan merebut hadiahku.
Namun aku tidak pesimis, setidaknya ada secercah pengingatan dalam diriku ketika mengingatmu.
Dulu ketika aku masih dalam bentukmu, aku harus bersaing dengan jutaan calon Manusia lain untuk menjadi Manusia seutuhnya seperti yang saat ini. Semoga aku tetap sepertimu, tetapi aku tida mau. untuk apa menjadi dirimu.
Sungguh....sungguh aku tidak mau, karena aku telah menadi manusia sempurna.
Tetapi aku akan tetap mengenangmu dan akan menjadikan 'Semangat dan Mentalumu' dalam diriku, karena aku berasal dari kamu..
Oh.....

Kamis, 16 Juni 2011

10 Cara Untuk Mencintai Diri Sendiri

10 Cara untuk lebih mencintai diri sendiri :
1. Bencilah dosamu, tapi jangan pernah
membenci dirimu.
2. Cepatlah untuk menyesali kesalahan.
3. Apabila Tuhan memberimu pencerahan,
berjalanlah di dalam pencerahanNya itu.
4.Berhentilah mengatakan hal-hal yang buruk
tentang dirimu sendiri.
Tuhan mencintaimu dan tidaklah benar jika
kamu membenci sesuatu yang Dia cintai. Dia
mempunyai rancangan-rancangan yang indah
bagimu, jadi kamu melawan-Nya jika kamu
berbicara secara negatif mengenai masa
depanmu sendiri.
5.Janganlah takut untuk mengaku bahwa
kamu telah berbuat kesalahan, tapi janganlah
selalu berprasangka bahwa kamulah yang
salah setiap saat adayang tidak benar.
6. Jangan terlalu memikirkan apa yang sudah
kamulakukan, baik yang benar maupun yang
salah; itu sama dengan memikirkan terus diri
sendiri! Pusatkanlah pikiranmu kepadaNya!
7. Jagalahdirimu sendiri secara fisik.
Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya apa
yang Tuhan telah berikan padamu demi
tugasmu, tapi janganlah menjadi terobsesi
dengan penampilanmu.
8. Janganlah berhenti untuk belajartapi
jangan sampai ilmu itu membuat kamu
sombong. Tuhan memakai kamu bukan
karena apa yang ada di dalam kepalamu
melainkan karena apa yang ada di dalam
hatimu.
9. Sadarilah bahwa setiap talentamu adalah
anugerah, bukanlah sesuatu yang kamu
ciptakan sendiri; jangan pernah merendahkan
orang lain yang tidak sanggup melakukan apa
yang kamu dapat lakukan.
10. Janganlah meremehkan kelemahan-
kelemahan dirimu... merekalah yang
membuat kamu tetap tergantung pada
Tuhan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo